Latest Posts

Proposal Qurban 1433 H

1.      LATAR BELAKANG
Madura adalaha bagian yang tidak bisa di pisahkan dari kepualauan Indonesia, terletak di ujung timr utara propinsi jawa timur, Madura seolah tak akan pernah dilupakan oleh masyaraktnya. Disamping memiliki keanekaragaman laut yang melimpah, sumber daya alamnya juga melimpah, namun kekayaan alam itu hanya sedikit orang yang menikamtinya.  Kapitalisme ekonomi menjadikan ekonomi masyarakat Madura yang sulit berkembang. Kekayaan alam yang tidak bisa dikelola dengan baik oleh penduduk setempat, diperparah lagi dengan sistem ekonomi kapitalis yang memperprah suasana perekonomian masyarakat, sehingga hampir separuh penduduk dari pulau tersebut lebih memilih untuk merantau ke daerah lain bahkan hingga ke negeri orang lain.
Meski  masyarakat Madura   adalah  salah  satu  pulau   yang  dihuni  mayoritas  umat  Islam  yang  terbesar juga hingga ke pulau-pulau kecil lainnya dengan kisaran 99%,  namun kondisi itu belum bisa membuat mesyarakat setempat sepenuhnya memiliki ke matangan ekonomi yang sama persis dengan jumlah mayoritas penduduknya yang sangat banyak beragama Islam.
Bunbarat  merupakan sebuah desa kecil yang berada di kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura jawa timur. Sebagai daerah yang berada di ujung paling timur pulau Madura,  Mayorits penduduku adalah sebagai petani cabe rawit dan sebagian yang lain adalah petani tembakau. Walaupun demikian, keadaan masyarakatnya sebagian besar dalam kondisi yang memprihatinkan. Hampir 90% yang terdiri dari kurang lebih 970-an kaum laki-laki (termasuk ana-anak), dan 1540-an kaum perempuan memenuhi daerah ini.
Selain masih dalam kondisi kemiskinan, rata-rata kondisi pendidikannya juga sangat memprihatinkan, hampir 80% mereka hanya lulusan SD, 10% lulusan  SMP/MTS , 7% SMA dan 3 % PT. Tidak hanya itu, walaupun 100% penduduknya beragama Islam, namun kurang lebih dari 25 tahun terakhir belum pernah ada qurban yang menjadi ciri khas dari hari raya I’sdul qurban. Hal ini kemungkinan besar di sebabkan oleh beberapa faktor utama, diantaranya adalah minimnya pengetahuan tentang faedah dan manfaat qurban, baik untuk dirinya maupun bagi orang lain. Selain itu  adalah faktor kemiskinan yang menjadikan mereka tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan perintah Allah yang mulia itu.
sebuah pengalaman yang terjadi pada saya selaku pemohon titik penyaluran qurban berkah nusantara Baitul Maal Hidayaullah Pusat yang mengambil tema yakni qurban di kota manfaat dikota, adalah bahwa daerah kami merupakan wadah yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai titik salurannya, khususnya di dusun gangsean, desa Bunbarat, kec. Rubaru kab. Sumenep Madura. Hal ini dikarenakan beberapa alasan mendasar yaitu :
1.      Merupakan daerah yang mayoritas penduduknya petani dan masih tergolong dalam kondisi masyarakat miskin.
2.      Memiliki da’i-da’I yang cukup banyak (3-5 da’i) tiap kampung, namun tak satupun dari mereka memiliki kemampuan untuk berqurban, sehingga masyarakat belum memiliki contoh yang kongkrit tentang pentingnya berqurban.
3.      Sejak saya lahir kurang lebih 23 tahun yang lalu, tak satupun tiap tahunnya ada qurban yang diselenggarakan oleh pihak masjid yang biasanya menjadi ciri khas dari masjid-masjid di seluruh Indonesia.
4.      Diharapkan dengan adanya qurban ini, akan menjadi titik awal dari kampung agar lebih mendalam lagi tentang pemahaman tentang qurban dalam Islam.
5.      Untuk mewujudkan kepedulian kaum muslimin, terhadap daerah tersebut. Sehingga hal itu akan dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat setempat bahwa Islam itu adalah rahamtal lilalamien dalam bentuk yang nyata.
2.      NAMA PROGRAM
“Qurban Berkah Nusantara bersama Baitul Maal Hidayatullah” (Qurban di Kota Manfaat Di disa) yakni di Dusun Gangsean, Ds. Bunbarat, Kec. Rubaru, kab. Sumenep Madura Jawa Timur.
3.      TUJUAN PELAKSANAAN
Diantara tujuan pelaksanaan qurban ini diantaranya adalah
1.      Memberikan pelayanan kepada umat di pelosok agar dapat menikamati qurban, yang telah lebih 25 tahun, belum pernah merasaknnya.
2.      Menfasilitasi BMH untuk mewujudkan Qurbannya hingga ke pelosok desa terpencil dan belum pernah ada qurban sebelumnya.
3.      Untuk membantu masyarakat miskin di pelosok kampung, agar dapat merasakan daging qurban dari BMH.
4.      SASARAN QURBAN BERKAH NUSANTARA BMH
1.      Di dusun Gangsean, ds. Bunbarat, kec. Rubaru, Sumenep Madura, yang terdiri dari 3 Rt, dengan penduduk Miskin serta belum pernah melaksanakan Qurban selama kurang lebih 25 tahun terakhir.
2.      Di dusun songsongan laok, Desa Songsongan, Kec. Songsongan , daerah kering yang juga belum pernah malaksanakan qurban sejak 15 tahun terakhir. Walauapun sudah ada da’I disana namun masyarakat belum ada yang pernah melaksanakan qurbannya.
5.      BENTUK KEGIATAN
1.      Sholat I’dul Qurban
2.      Penyembelihan Hewan Qurban
3.      Distribusi Hewan Qurban
4.      Foto Qurban Berkah Nusantara BMH dengan penerima Qurban
5.      Foto Qurban berkah Nusantara BMH dengan peserta pemotongan Qurban.
6.      Foto laporan yang menjadi standart BMH dengan cepat dan baik.
6.       JUMLAH PERMOHONAN
1.      Jumlah total 15 kambing atau 2 sapi untuk 2 dusun diatas yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari BMH.
2.      Jika di uangkan dan di beli sendiri oleh panitia (penanggung jawab) dengan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) insyaAllah akan dapat membeli kambing sebnayak 15 ekor kambing, dengan rata-rata harga 750.000 an / ekor dengan rata-rata beratnya antara 25-30 Kg.
3.      Jika sapi dengan Rp. 15.000.000, InsyaAllah sudah akan dapat 2 ekor sapi, karena sapi langsung di beli kepada petani. Dan InsyaAllah sudah standart dengan syari’ah, dengan berat 270-290 Kg.
7.      PANITIA PELAKSANA
Penasehat                        : K. Hawani (sesepuh dan ulama’ setempat)
Penanggung Jawab          : Sofyan Amarta (Amil BMH Pusat)
Koordinator lapangan     : Junaidi ( Da’I dan Alumni STAIL Pesantren Hidayaullah)
Fotografer                       : Mufatwan (Mahasiswa semester 5 STAIL)
Koodinator Penyembelihan : M. Indris Efendi (penduduk Setempat)
Humas                             : Ahmad Djailani (Mahasiswa STITA Sumenep Madura)
Penyembelihan                : M. Jumat ( penduduk setempat)
Distribusi                                     : Mayyidi (penduduk setempat)
insyaAllah penyembelihan akan di saksikan oleh seluruh penduduk kampung dan akan di dokumentasikan dengan baik, dengan begroun spanduk dari BMH.

8.      KOMITMEN PERTANGGUNG JAWABAN
Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kami sebagai panitia, kami akan bertanggung jawab dengan sepenuh hati. Dengan komitmen sebagai berikut :
1.      Akan melaporkan dengan baik sesuai dengan standart yang telah menajadi syarat oleh BMH.
2.      Akan mendokumentasikan hasil-hasil yang telah kami lakukan dengan maksimal 3 hari setelah penyembelihan untuk di kirim melalui email.
3.      Akan melaporkan dalam bentuk proposal yang seperti proposal pengajuan.
9.      CARA MEMBANTU KAMI
InsyaAllah jika bagian Pendayagunaan berkenan untuk membantu kami, kami akan mempermudah cara membantu kami, yaitu :
1.      Melalui Transfer ke rekening sdr. Sofyan BSM 4337006532 atas nama SUFYAN Cab. Kalibata, Jakarta Selatan.
2.      Diantar langsung ke tempat pelaksanaan qurban, di daerah tersebut.
3.      Kerjasama dengan BMH Sumenep dalam hal pendistribusian. Dengan menghubungi 0328- 667273 (yayasab Pesantren Hidayatullahg sumenep)

10.  PENUTUP
Demikian permohan dari kami, sebuah harapan yang besar dan tulus, kami merasa sangat bangga jika BMH bisa membantu kami, untuk menyalurkannya sebagian dari Perolehan qurbannya ke daerah yang telah di sebutkan diatas. Dengan mengharap ridah dari Allah SWT, insyaAllah kami siap untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Mengetahui
Penanggung Jawab



Sofyan Amarta.





Cara Membuat Propsal Qurban untuk DESA


Proposal Qurban 1433 H

1.      LATAR BELAKANG
Madura adalaha bagian yang tidak bisa di pisahkan dari kepualauan Indonesia, terletak di ujung timr utara propinsi jawa timur, Madura seolah tak akan pernah dilupakan oleh masyaraktnya. Disamping memiliki keanekaragaman laut yang melimpah, sumber daya alamnya juga melimpah, namun kekayaan alam itu hanya sedikit orang yang menikamtinya.  Kapitalisme ekonomi menjadikan ekonomi masyarakat Madura yang sulit berkembang. Kekayaan alam yang tidak bisa dikelola dengan baik oleh penduduk setempat, diperparah lagi dengan sistem ekonomi kapitalis yang memperprah suasana perekonomian masyarakat, sehingga hampir separuh penduduk dari pulau tersebut lebih memilih untuk merantau ke daerah lain bahkan hingga ke negeri orang lain.
Meski  masyarakat Madura   adalah  salah  satu  pulau   yang  dihuni  mayoritas  umat  Islam  yang  terbesar juga hingga ke pulau-pulau kecil lainnya dengan kisaran 99%,  namun kondisi itu belum bisa membuat mesyarakat setempat sepenuhnya memiliki ke matangan ekonomi yang sama persis dengan jumlah mayoritas penduduknya yang sangat banyak beragama Islam.
Bunbarat  merupakan sebuah desa kecil yang berada di kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura jawa timur. Sebagai daerah yang berada di ujung paling timur pulau Madura,  Mayorits penduduku adalah sebagai petani cabe rawit dan sebagian yang lain adalah petani tembakau. Walaupun demikian, keadaan masyarakatnya sebagian besar dalam kondisi yang memprihatinkan. Hampir 90% yang terdiri dari kurang lebih 970-an kaum laki-laki (termasuk ana-anak), dan 1540-an kaum perempuan memenuhi daerah ini.
Selain masih dalam kondisi kemiskinan, rata-rata kondisi pendidikannya juga sangat memprihatinkan, hampir 80% mereka hanya lulusan SD, 10% lulusan  SMP/MTS , 7% SMA dan 3 % PT. Tidak hanya itu, walaupun 100% penduduknya beragama Islam, namun kurang lebih dari 25 tahun terakhir belum pernah ada qurban yang menjadi ciri khas dari hari raya I’sdul qurban. Hal ini kemungkinan besar di sebabkan oleh beberapa faktor utama, diantaranya adalah minimnya pengetahuan tentang faedah dan manfaat qurban, baik untuk dirinya maupun bagi orang lain. Selain itu  adalah faktor kemiskinan yang menjadikan mereka tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan perintah Allah yang mulia itu.
sebuah pengalaman yang terjadi pada saya selaku pemohon titik penyaluran qurban berkah nusantara Baitul Maal Hidayaullah Pusat yang mengambil tema yakni qurban di kota manfaat dikota, adalah bahwa daerah kami merupakan wadah yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai titik salurannya, khususnya di dusun gangsean, desa Bunbarat, kec. Rubaru kab. Sumenep Madura. Hal ini dikarenakan beberapa alasan mendasar yaitu :
1.      Merupakan daerah yang mayoritas penduduknya petani dan masih tergolong dalam kondisi masyarakat miskin.
2.      Memiliki da’i-da’I yang cukup banyak (3-5 da’i) tiap kampung, namun tak satupun dari mereka memiliki kemampuan untuk berqurban, sehingga masyarakat belum memiliki contoh yang kongkrit tentang pentingnya berqurban.
3.      Sejak saya lahir kurang lebih 23 tahun yang lalu, tak satupun tiap tahunnya ada qurban yang diselenggarakan oleh pihak masjid yang biasanya menjadi ciri khas dari masjid-masjid di seluruh Indonesia.
4.      Diharapkan dengan adanya qurban ini, akan menjadi titik awal dari kampung agar lebih mendalam lagi tentang pemahaman tentang qurban dalam Islam.
5.      Untuk mewujudkan kepedulian kaum muslimin, terhadap daerah tersebut. Sehingga hal itu akan dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat setempat bahwa Islam itu adalah rahamtal lilalamien dalam bentuk yang nyata.
2.      NAMA PROGRAM
“Qurban Berkah Nusantara bersama Baitul Maal Hidayatullah” (Qurban di Kota Manfaat Di disa) yakni di Dusun Gangsean, Ds. Bunbarat, Kec. Rubaru, kab. Sumenep Madura Jawa Timur.
3.      TUJUAN PELAKSANAAN
Diantara tujuan pelaksanaan qurban ini diantaranya adalah
1.      Memberikan pelayanan kepada umat di pelosok agar dapat menikamati qurban, yang telah lebih 25 tahun, belum pernah merasaknnya.
2.      Menfasilitasi BMH untuk mewujudkan Qurbannya hingga ke pelosok desa terpencil dan belum pernah ada qurban sebelumnya.
3.      Untuk membantu masyarakat miskin di pelosok kampung, agar dapat merasakan daging qurban dari BMH.
4.      SASARAN QURBAN BERKAH NUSANTARA BMH
1.      Di dusun Gangsean, ds. Bunbarat, kec. Rubaru, Sumenep Madura, yang terdiri dari 3 Rt, dengan penduduk Miskin serta belum pernah melaksanakan Qurban selama kurang lebih 25 tahun terakhir.
2.      Di dusun songsongan laok, Desa Songsongan, Kec. Songsongan , daerah kering yang juga belum pernah malaksanakan qurban sejak 15 tahun terakhir. Walauapun sudah ada da’I disana namun masyarakat belum ada yang pernah melaksanakan qurbannya.
5.      BENTUK KEGIATAN
1.      Sholat I’dul Qurban
2.      Penyembelihan Hewan Qurban
3.      Distribusi Hewan Qurban
4.      Foto Qurban Berkah Nusantara BMH dengan penerima Qurban
5.      Foto Qurban berkah Nusantara BMH dengan peserta pemotongan Qurban.
6.      Foto laporan yang menjadi standart BMH dengan cepat dan baik.
6.       JUMLAH PERMOHONAN
1.      Jumlah total 15 kambing atau 2 sapi untuk 2 dusun diatas yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari BMH.
2.      Jika di uangkan dan di beli sendiri oleh panitia (penanggung jawab) dengan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) insyaAllah akan dapat membeli kambing sebnayak 15 ekor kambing, dengan rata-rata harga 750.000 an / ekor dengan rata-rata beratnya antara 25-30 Kg.
3.      Jika sapi dengan Rp. 15.000.000, InsyaAllah sudah akan dapat 2 ekor sapi, karena sapi langsung di beli kepada petani. Dan InsyaAllah sudah standart dengan syari’ah, dengan berat 270-290 Kg.
7.      PANITIA PELAKSANA
Penasehat                        : K. Hawani (sesepuh dan ulama’ setempat)
Penanggung Jawab          : Sofyan Amarta (Amil BMH Pusat)
Koordinator lapangan     : Junaidi ( Da’I dan Alumni STAIL Pesantren Hidayaullah)
Fotografer                       : Mufatwan (Mahasiswa semester 5 STAIL)
Koodinator Penyembelihan : M. Indris Efendi (penduduk Setempat)
Humas                             : Ahmad Djailani (Mahasiswa STITA Sumenep Madura)
Penyembelihan                : M. Jumat ( penduduk setempat)
Distribusi                                     : Mayyidi (penduduk setempat)
insyaAllah penyembelihan akan di saksikan oleh seluruh penduduk kampung dan akan di dokumentasikan dengan baik, dengan begroun spanduk dari BMH.

8.      KOMITMEN PERTANGGUNG JAWABAN
Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kami sebagai panitia, kami akan bertanggung jawab dengan sepenuh hati. Dengan komitmen sebagai berikut :
1.      Akan melaporkan dengan baik sesuai dengan standart yang telah menajadi syarat oleh BMH.
2.      Akan mendokumentasikan hasil-hasil yang telah kami lakukan dengan maksimal 3 hari setelah penyembelihan untuk di kirim melalui email.
3.      Akan melaporkan dalam bentuk proposal yang seperti proposal pengajuan.
9.      CARA MEMBANTU KAMI
InsyaAllah jika bagian Pendayagunaan berkenan untuk membantu kami, kami akan mempermudah cara membantu kami, yaitu :
1.      Melalui Transfer ke rekening sdr. Sofyan BSM 4337006532 atas nama SUFYAN Cab. Kalibata, Jakarta Selatan.
2.      Diantar langsung ke tempat pelaksanaan qurban, di daerah tersebut.
3.      Kerjasama dengan BMH Sumenep dalam hal pendistribusian. Dengan menghubungi 0328- 667273 (yayasab Pesantren Hidayatullahg sumenep)

10.  PENUTUP
Demikian permohan dari kami, sebuah harapan yang besar dan tulus, kami merasa sangat bangga jika BMH bisa membantu kami, untuk menyalurkannya sebagian dari Perolehan qurbannya ke daerah yang telah di sebutkan diatas. Dengan mengharap ridah dari Allah SWT, insyaAllah kami siap untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Mengetahui
Penanggung Jawab



Sofyan Amarta.





0 komentar:


Komunikasi politik kajian pilkada
“STRATEGI TIM SUKSES EFISIEN & EFEKTIF”

LATAR BELAKANG.
Tidak dipungkiri bahwa Pilkada adalah suatu pristiwa politik, namun proses dan hasil Pilkada dapat pula dicapai melalui analisis mekanisme pasar dan pendekatan makro-mikro ekonomi. Mensukseskan Pilkada (KPUD) dan memenangkan Pilkada (kandidat Gubernur/Bupati/Walikota) membutuhkan analisis untung rugi dan kalkulasi ekonomi yang akurat yakni bagaimana mengurangi resiko-biaya sosio-ekonomi dan sosio-politik. Efisiensi penting dalam berbagai bidang baik dalam pelaksanaan Pilkada (KPU/Desk Pilkada) maupun cara memenangkan Pilkada (kandidat/ koalisi/non koalisi partai pendukung). Tim sukses kandidat Pilkada seharusnya berpikir strategik-efisien bagaimana mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan/manfaat (”to minimize risks and to maximizize profits”). Hal ini diperlukan agar Pilkada dapat dilaksanakan secara efisien bukan sekedar efektif dengan mengurangi beban (”economic burdens”) dibandingkan dengan manfaat politik (”political benefits”). Dua kerugian dan kemubaziran yang timbul pertama pelaksanaan Pilkada tidak dijalankan dengan efisien dan yang kedua biaya ekonomi dan ongkos politik dari kandidat Gubernur/Bupati/ Walikota akan semakin besar.
SURVEY.
Pilkada adalah proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya.
Survei merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkada yang akan berlangsung, terutama menyangkut peluang kandidat. Sudah masanya meraih kemenangan dalam pilkada berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.
Sebagai salah satu aspek penting strategi pemenangan kandidat pilkada, survei bermanfaat untuk melakukan pemetaan kekuatan politik. Dalam hal ini, tim sukses semestinya membuat survei untuk: (1) memetakan posisi kandidat di mata masyarakat; (2) memetakan keinginan pemilih; (3) mendefinisikan mesin politik yang paling efektif digunakan sebagai vote getter; serta ( 4) mengetahui media yang paling efektif untuk kampanye.
Tim sukses harus mengandalkan survey untuk menentukan strategi pemenangan kandidat.
Untuk mengetahui bagaimana peta/sebaran dukungan dan preferensi pemilih terhadap kandidat berdasarkan aspek: wilayah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, afiliasi keagamaan dan organisasi sosial, serta tingkat sosial-ekonomi.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat popularitas kandidat di masyarakat, baik pada masa pra-kampanye maupun pada masa kampanye menjelang pemilihan.
Melalui survei, tim sukses akan dapat memperkirakan seberapa besar dana yang diperlukan untuk membiayai kampanye.
Melalui survei tim sukses dapat mengemas pencitraan kandidat sesuai dengan ideal yang diharapkan pemilih dan dapat menggunakan media kampanye yang tepat.
Untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat sebagai bahan kampanye kandidat dan dapat menyusun program kampanye sesuai kehendak pemilih.
Untuk mengetahui besaran peluang atau probabilitas menang kandidat dalam pilkada.
Sarana ”sosialisasi” kandidat kepada masyarakat.
Survey perlu diadakan minimal 3 kali sebelum hari H pilkada dilakukan
Survey pertama, sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Sebab kandidat yang tahu situasi lebih cepat memiliki kemungkinan menang lebih besar. Survei pertama ini digunakan untuk mengukur modal dasar yang dimiliki kandidat dan mengukur harapan masa pemilih. Survei pertama dipakai sebagai dasar pencitraan kandidat, dan strategi pemasaran dan pemenangan kandidat.
Survey kedua diadakan 3-2 bulan setelah tim sukses bergerak memasarkan kandidat (berkampanye). Survei ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye yang telah dilakukan.
Survey ketiga diadakan pada saat pelaksanaan kampanye pilkada. Survei ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye dan upaya pemenangan yang telah dijalankan. Juga untuk menilai berapa kira-kira perolehan suara kandidat dalam pilkada nanti.
JARGON SINGKATAN NAMA CALON KANDIDAT
orang Indonesia lebih cepat mengenal kata atau merek yang terdiri dari dua suku kata. Mirip dengan strategi pembuatan merek yang menganjurkan menggunakan kata sederhana agar mudah diingat, mudah dibaca dan ditulis.
Lantas bagaimana dengan merek yang menggunakan lebih dari dua suku kata? Tentu saja tetap bisa sukses dipasar dengan menggunakan berbagai strategi. Yang pasti effort dan waktu yang digunakan akan berbeda. Sebagai contoh, YAMAHA yang baru saja sukses menjadi market leader di awal tahun ini setelah melewati masa yang cukup panjang menghadapi dominasi Honda.
Beberapa merek yang panjang menggunakan strategi singkatan agar lebih mudah dikenali dan diingat. Presiden Indonesia Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono disingkat SBY, merek Hawlett Packard disingkat HP, Studio 21 disingkat TO, Mc Donald dikenal dengan McD, Kentucky Fried Chicken menjadi KFC, jalan Botolempangan disingkat Botlem, Mal Ratu Indah menjadi MARI, Mal Panakkukang menjadi MP, PT. Telekomunikasi Indonesia dikenal dengan TELKOM, Excelcomindo disingkat XL, Ujungpandang Ekspress menjadi UPEKS dan lain sebagainya.
Tim Sukses Cagub telah memikirkan berbagai strategi untuk menguasai benak calon pemilih. Termasuk strategi pemilihan singkatan bagi nama calon untuk menjadi materi promosi. Konsep memasarkan Cagub adalah personal branding strategy. Karena nama Cagub juga sama dengan merek. Sehingga menjadi penting untuk mempelajari dan meng-implementasi-kan konsep personal branding ini. Perlu diingat bahwa dalam pemasaran, tiada lain bertujuan menciptakan persepsi terhadap merek untuk masuk ke benak pasar (mind share) hingga menguasai hati pemilih (heart share).
Mengapa heart share? Karena para pemilih kita adalah pasar yang rasional dan akan bertindak sesuai dengan hati nuraninya.
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGI

pembahasan sekelumit tentang “kekuatan” Information and Communication Technology (ICT) terhadap sebuah kekuatan politik, khususnya tentang kampanye. Bisa jadi, hal ini bukan sesuatu yang baru. Pasalnya, pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1944 saja, Franklin D Roosevelt telah menggunakan teknologi yang cangih pada jamannya, yakni Radio, sebagai sarana untuk mensukseskan pemilihannya.

Di Indonesia saat ini berbagai inovasi dalam berkampanye sudah dilakukan. Berbagai strategi kampanye yang ada di luar negeri dicoba diterjemahkan dan diimplementasikan di Indonesia. Namun sayangnya, banyak pihak belum menggabungkan dan membangun sejumlah perangkat kampanye menjadi satu kesatuan. Melakukan sinergi antara item dan strategi kampanye modern dan tradisional sehingga terbentuk sistem yang cantik dan cerdas. Yang terjadi saat ini justru “perang” item kampanye konvensional. Seperti kaos, spanduk, baliho, stiker, dan lain-lain. Tidak hanya itu, kekuatan/konflik fisik pun mewarnai dan mencoreng nilai kampanye. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan.

Jumlah daftar pemilih bagi kandidat bupati/walikota/gubenur tentu merupakan data yang sangat penting. Dari data inilah nantinya bisa dijadikan informasi. Dan dari informasi yang ada akan dibuat sebuah pemetaan. Yakni peta untuk mengetahui:
- yang menjadi kekuatan/pendukungnya
- yang kontra
- yang abstain
- yang mengambang
- yang ragu
- Dan lain-lain.


Pemanfaatan ICT, seperti SMS, Call Centre, Radio daerah dan Situs merupakan langkah awal untuk bisa menjaring loyalis, mengenalkan sang kandidat sekaligus melakukan pemetaan awal. Untuk SMS, khususnya di daerah yang penetrasi ponselnya sudah relatif tinggi, dengan melakukan “pancingan” berupa Kuis SMS (dengan tema yang mengarah pada sang kandidat, tanpa melakukan black campaign) yang berhadiah menarik, tentu data yang masuk menjadi point tersendiri bagi sang kandidat. Data inilah yang harus diolah menjadi informasi yang bisa merebut hati dan pikiran calon pemilih. Ini pula peluang/kesempatan sang kandidat untuk bisa menjadikan pertemuan maya menjadi pertemuan nyata.

Dengan mencermati aturan yang ada, tanpa melanggar ketentuan, bagaimana caranya SMS Broadcast dilakukan dengan pesan-pesan yang memikat calon pemilih. Atau dengan kata lain mulai melakukan soft campaign. Data no HP dari SMS Quis merupakan aset mahal bagi sang kandidat. Begitupun saat kampanye berlangsung, dibukanya kran untuk menyampaikan kritik, saran dan pendapat dari pemilih dan bagaimana sang kandidat bisa menanggapi secara simpatik merupakan bagian dari strategi kampanye yang perlu di cermati.

Bagi kandidat, penerapan ICT dalam masa pra kampanye dan saat kampanye, bahkan saat perhitungan suara (yang dilakukan oleh tim sukses dan loyalis) untuk menjaga akuntabilitas KPUD tentu merupakan point plus tersendiri. Dibukanya kran kritik, akan memberikan image terhadap kandidat bahwa dirinya siap dikritik dan siap mendengarkan. Sementara masukan/data masyarakat berupa kritik dan lainnya dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kualitas kampanye. Memang benar, penetrasi ponsel tidaklah besar dibandingkan jumlah pemilih, Namun efek domino terhadap lingkungan sekitar inilah yang diharapkan mampu mendongkrak popularitasnya dan pada akhirnya memilih dirinya.

Lagi-lagi ini adalah cara jitu menangkap basah “pasar” potensial dalam melakukan pemetaan. Sehingga bisa diketahui mana yang harus konsentrasi kampanyenya lebih besar, mana yang tidak.

Begitupun dengan pemanfaatan teknologi call centre. Dengan dibukanya akses telepon gratis/bebas pulsa pada waktu-waktu tertentu sehingga ada komunikasi langsung antara calon pemilih dan sang kandidat, menjadikan peluang untuk bisa mengetahui isu-isu apa yang paling penting di daerah satu dengan yang lain. Inipun bisa dijadikan peluru dalam menyampaikan pesan-pesan yang “membumi” saat kampanye berlangsung. Bukan pesan umum yang ada di awang-awang yang susah untuk dicernah oleh calon pemilih. Lagi-lagi ini peluang untuk mencari pasar potensial loyalis. Fungsi yang sama pun berlaku bagi situs.
KOMUNIKASI MASSA.
Memposisikan media sebagai sebuah kekuatan vital, sebagaimana tergambar dalam hypodermic theory. Dengan anggapan bahwasannya massa itu bodoh, pasif dan bisa dimanipulasi, iklan gencar-gencaran di pasang sebagaimana pamplet, spanduk dan baligo di pasang dimana-mana.
Tetapi apapun praktek komunikasi massa yang dilakukan, figure yang tampil tetap menjadi bahan perhatian yang tidak akan pernah terlupakan. Karena elemen komunikasi massa tidak hanya media penyampaian informasi dan khalayak saja, tetapi juga figure alias komunikator sebagai aktor utama. Hal terakhir inilah yang mesti dicek kembali kelayakannya untuk dijadikan pilihan oleh masyarakat banyak.
Disinilah kemudian faktor kredibilitas menjadi rujukan. Kredibilitas yang merujuk langsung kepada kapasitas tekhnis, moral dan kepintaran sang kandidat. Secara teoritik kredibilitas memang bisa di design sedemikian rupa. Apalagi di zaman dimana komputer sudah menjadi kehidupan keseharian masyarakat.
Memakai tekhnik photo mutakhir, gambar yang garang bisa dimanipulasi. Hitam bisa jadi putih, hijau jadi merah,muka garang bisa jadi muka manis, muka dingin bisa jadi sangat friendly. Pada pilpres kemarin Tim sukses Amien Rais berusaha mati-matian untuk menghilangkan kesan muka licik pak Amien. Dan itu sukses setelah beberapa kali photo Amien Rais di bolak-balik oleh sebuah biro photographi di Jakarta.
Simbol sebagai kekuatan media massa, komponennya ada dua. Pertama kuantitas symbol itu disosialisasikan kepada masyarakat. Semakin massif symbol itu disosialisasikan di tengah masyarakat, maka semakin tinggi tingkat kemungkinan symbol itu merasuk kealam bawah sadar masyarakat pemilih dan menjadi pegangan di bilik suara. Kedua tingkat kedekatan symbol itu di tengah masyarakat. Semakin symbol itu menjadi keseharian kehidupan masyarakat, maka symbol itu akan sangat mungkin untuk menang. Misalnya, pada pilkada D.K.I. Jakarta kalau Fauzi Bowo dengan ciri kumisnya dapat diingat oleh para pemilih di bilik suara. Warna orange yang dipakai Adang sudah menjadi keseharian kehidupan masyarakat Jakarta. Sudah tersosialisasikan begitu massif sebelum pelaksanaan pilkada itu sendiri. Indikatornya bisa dilihat dari pendukung Persija, yang sudah menjadi maskot warga ibukota, juga warna identitas pemda Ibu kota sendiri.
STRATEGI TWO STEP COMMUNICATION
Pada jurusan lain strategi two step communication pun dilaksanakan baik dengan cara manipulatif maupun proses negosiasi politik yang elegant. secara manipulatif masing-masing calon memanfaatkan posisinya sebagai pimpinan beberapa perkumpulan. Bahkan membuat komunitas bikin-bikinan dan menyatakan sebagai pendukungnya. Sehingga tidak aneh bila masa pilkada ini banyak organisasi yang tiba-tiba muncul dan menyatakan dukungan.
Secara elegan sejumlah prominent figure didekati dan diminta partisipasinya untuk mendukung masing-masing kandidat. Keuntungannya kesuksesan citra bahwasannya mendapat dukungan dari tokoh masyarakat juga bergeraknya komunitas dibawah bimbingan tokoh tersebut.
MEMAKAI JASA LEMBAGA STRATEGIC AND POLITICAL CONSULTING
Cara inilah mungkin yang paling mahal pada saat ini. Misalnya kita ambil dari pencitraan Soetrisno Bachir atau biasa disingkat S.B. dia memakai jasa lembaga strategic and political consulting profesional pertama di Indonesia yaitu Fox Indonesia .
Yang dimaksud professional disini dalam pengertian bisnis kampanye yang modern dan konsultan murni, penggarapannya mulai hulu hingga hilir. Mulai pencitraan, iklan, pemberitaan di media, kampanye, sampai strategi pemenangan suksesi.
Dalam pengerjaannya Fox Indonesia menggunakan sistem outsourching. Beberapa elemen dalam proses produksi diserahkan kepada profesional. Misalnya pemenangan pilkada diperlukan elemen survey. Untuk tugas itu, Fox Indonesia menyerahkan kepada LSI ( Lembaga Survei Indonesia ) milik Saiful Mudjani. Begitu juga dalam pembuatan iklan di televisi. Sampai-sampai melibatkan sutradara muda Ipang Wahid, urusan Fotografi dipercayakan pada fotografer kawakan Darwis Triadi. Bahkan sebentar lagi sutradara terkenal seperti Garin Nugroho akan bergabung dengan Fox Indonesia.
Puncak demokrasi adalah sebuah festival tempat berbagai komunitas masyarakat bisa bergabung dan menikmati kebebasan menuangkan kreasi, termasuk para seniman.
Untuk menunjang pekerjaan Fox Indonesia dibentuk beberapa divisi. Salah satunya yang paling krusial adalah divisi Think thank yang menggagas ide-ide dalam membangun citra tokoh dalam iklan. Termasuk pemilihan puisi Chairil Anwar dan ide memasang iklan di studio 21. Strateginya juga termasuk memasang iklan di Koran-koran utama, media luar ruang pemasangan baliho di seluruh Indonesia, dan roadshow ke berbagai daerah di Indonesia. Harga yang dipatok memang mahal, untuk iklan di televisi saja bisa mencapai 180 kali tayang dalam sehari dan ditayangkan di jam-jam utama atau prime time. Belum lagi iklan di radio dan TV lokal, maka dari itu diperlukan anggaran yang sangat besar untuk menggunakan jasa konsultan seperti Fox Indonesia.
KESIMPULAN.
Dari strategi diatas diharapkan selain efektif dan mengena, juga efisiensi biaya di perhitungkan. Selain itu waktu dan kesempatan juga diperhitungkan mengingat persaingan sesama kandidat semakin kompleks. Jika tim sukses telat mengambil langkah dan kalah dengan tim sukses calon kandidat lain jelas merugikan tim sukses ini. Selain ongkos biaya yang terbuang percuma, juga calon kandidat yang diperjuangkan akan menerima hujatan dari masyarakat yang membela kandidat lain, serta massa yang sebelumnya mendukung kandidat ini akan balik menghujat karena beralih mendukung kandidat lain. Dari strategi yang tertulis adalah suatu opsi yang harus juga diperhitungkan. Mengingat strategi tersebut juga tidak sedikit ongkos biaya yang dikeluarkan, dan mewajibkan tim sukses agar selalu berfikir efisien dan efektif dalam memperjuangkan kandidat.


Komunikasi politik kajian pilkada
“STRATEGI TIM SUKSES EFISIEN & EFEKTIF”

LATAR BELAKANG.
Tidak dipungkiri bahwa Pilkada adalah suatu pristiwa politik, namun proses dan hasil Pilkada dapat pula dicapai melalui analisis mekanisme pasar dan pendekatan makro-mikro ekonomi. Mensukseskan Pilkada (KPUD) dan memenangkan Pilkada (kandidat Gubernur/Bupati/Walikota) membutuhkan analisis untung rugi dan kalkulasi ekonomi yang akurat yakni bagaimana mengurangi resiko-biaya sosio-ekonomi dan sosio-politik. Efisiensi penting dalam berbagai bidang baik dalam pelaksanaan Pilkada (KPU/Desk Pilkada) maupun cara memenangkan Pilkada (kandidat/ koalisi/non koalisi partai pendukung). Tim sukses kandidat Pilkada seharusnya berpikir strategik-efisien bagaimana mengurangi resiko dan meningkatkan keuntungan/manfaat (”to minimize risks and to maximizize profits”). Hal ini diperlukan agar Pilkada dapat dilaksanakan secara efisien bukan sekedar efektif dengan mengurangi beban (”economic burdens”) dibandingkan dengan manfaat politik (”political benefits”). Dua kerugian dan kemubaziran yang timbul pertama pelaksanaan Pilkada tidak dijalankan dengan efisien dan yang kedua biaya ekonomi dan ongkos politik dari kandidat Gubernur/Bupati/ Walikota akan semakin besar.
SURVEY.
Pilkada adalah proses demokrasi yang dapat diukur, dikalkulasi, dan diprediksi dalam proses maupun hasilnya.
Survei merupakan salah satu pendekatan penting dan lazim dilakukan untuk mengukur, mengkalkulasi, dan memprediksi bagaimana proses dan hasil pilkada yang akan berlangsung, terutama menyangkut peluang kandidat. Sudah masanya meraih kemenangan dalam pilkada berdasarkan data empirik, ilmiah, terukur, dan dapat diuji.
Sebagai salah satu aspek penting strategi pemenangan kandidat pilkada, survei bermanfaat untuk melakukan pemetaan kekuatan politik. Dalam hal ini, tim sukses semestinya membuat survei untuk: (1) memetakan posisi kandidat di mata masyarakat; (2) memetakan keinginan pemilih; (3) mendefinisikan mesin politik yang paling efektif digunakan sebagai vote getter; serta ( 4) mengetahui media yang paling efektif untuk kampanye.
Tim sukses harus mengandalkan survey untuk menentukan strategi pemenangan kandidat.
Untuk mengetahui bagaimana peta/sebaran dukungan dan preferensi pemilih terhadap kandidat berdasarkan aspek: wilayah, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama, afiliasi keagamaan dan organisasi sosial, serta tingkat sosial-ekonomi.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat popularitas kandidat di masyarakat, baik pada masa pra-kampanye maupun pada masa kampanye menjelang pemilihan.
Melalui survei, tim sukses akan dapat memperkirakan seberapa besar dana yang diperlukan untuk membiayai kampanye.
Melalui survei tim sukses dapat mengemas pencitraan kandidat sesuai dengan ideal yang diharapkan pemilih dan dapat menggunakan media kampanye yang tepat.
Untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat sebagai bahan kampanye kandidat dan dapat menyusun program kampanye sesuai kehendak pemilih.
Untuk mengetahui besaran peluang atau probabilitas menang kandidat dalam pilkada.
Sarana ”sosialisasi” kandidat kepada masyarakat.
Survey perlu diadakan minimal 3 kali sebelum hari H pilkada dilakukan
Survey pertama, sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Sebab kandidat yang tahu situasi lebih cepat memiliki kemungkinan menang lebih besar. Survei pertama ini digunakan untuk mengukur modal dasar yang dimiliki kandidat dan mengukur harapan masa pemilih. Survei pertama dipakai sebagai dasar pencitraan kandidat, dan strategi pemasaran dan pemenangan kandidat.
Survey kedua diadakan 3-2 bulan setelah tim sukses bergerak memasarkan kandidat (berkampanye). Survei ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye yang telah dilakukan.
Survey ketiga diadakan pada saat pelaksanaan kampanye pilkada. Survei ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif strategi kampanye dan upaya pemenangan yang telah dijalankan. Juga untuk menilai berapa kira-kira perolehan suara kandidat dalam pilkada nanti.
JARGON SINGKATAN NAMA CALON KANDIDAT
orang Indonesia lebih cepat mengenal kata atau merek yang terdiri dari dua suku kata. Mirip dengan strategi pembuatan merek yang menganjurkan menggunakan kata sederhana agar mudah diingat, mudah dibaca dan ditulis.
Lantas bagaimana dengan merek yang menggunakan lebih dari dua suku kata? Tentu saja tetap bisa sukses dipasar dengan menggunakan berbagai strategi. Yang pasti effort dan waktu yang digunakan akan berbeda. Sebagai contoh, YAMAHA yang baru saja sukses menjadi market leader di awal tahun ini setelah melewati masa yang cukup panjang menghadapi dominasi Honda.
Beberapa merek yang panjang menggunakan strategi singkatan agar lebih mudah dikenali dan diingat. Presiden Indonesia Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono disingkat SBY, merek Hawlett Packard disingkat HP, Studio 21 disingkat TO, Mc Donald dikenal dengan McD, Kentucky Fried Chicken menjadi KFC, jalan Botolempangan disingkat Botlem, Mal Ratu Indah menjadi MARI, Mal Panakkukang menjadi MP, PT. Telekomunikasi Indonesia dikenal dengan TELKOM, Excelcomindo disingkat XL, Ujungpandang Ekspress menjadi UPEKS dan lain sebagainya.
Tim Sukses Cagub telah memikirkan berbagai strategi untuk menguasai benak calon pemilih. Termasuk strategi pemilihan singkatan bagi nama calon untuk menjadi materi promosi. Konsep memasarkan Cagub adalah personal branding strategy. Karena nama Cagub juga sama dengan merek. Sehingga menjadi penting untuk mempelajari dan meng-implementasi-kan konsep personal branding ini. Perlu diingat bahwa dalam pemasaran, tiada lain bertujuan menciptakan persepsi terhadap merek untuk masuk ke benak pasar (mind share) hingga menguasai hati pemilih (heart share).
Mengapa heart share? Karena para pemilih kita adalah pasar yang rasional dan akan bertindak sesuai dengan hati nuraninya.
INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGI

pembahasan sekelumit tentang “kekuatan” Information and Communication Technology (ICT) terhadap sebuah kekuatan politik, khususnya tentang kampanye. Bisa jadi, hal ini bukan sesuatu yang baru. Pasalnya, pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 1944 saja, Franklin D Roosevelt telah menggunakan teknologi yang cangih pada jamannya, yakni Radio, sebagai sarana untuk mensukseskan pemilihannya.

Di Indonesia saat ini berbagai inovasi dalam berkampanye sudah dilakukan. Berbagai strategi kampanye yang ada di luar negeri dicoba diterjemahkan dan diimplementasikan di Indonesia. Namun sayangnya, banyak pihak belum menggabungkan dan membangun sejumlah perangkat kampanye menjadi satu kesatuan. Melakukan sinergi antara item dan strategi kampanye modern dan tradisional sehingga terbentuk sistem yang cantik dan cerdas. Yang terjadi saat ini justru “perang” item kampanye konvensional. Seperti kaos, spanduk, baliho, stiker, dan lain-lain. Tidak hanya itu, kekuatan/konflik fisik pun mewarnai dan mencoreng nilai kampanye. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan.

Jumlah daftar pemilih bagi kandidat bupati/walikota/gubenur tentu merupakan data yang sangat penting. Dari data inilah nantinya bisa dijadikan informasi. Dan dari informasi yang ada akan dibuat sebuah pemetaan. Yakni peta untuk mengetahui:
- yang menjadi kekuatan/pendukungnya
- yang kontra
- yang abstain
- yang mengambang
- yang ragu
- Dan lain-lain.


Pemanfaatan ICT, seperti SMS, Call Centre, Radio daerah dan Situs merupakan langkah awal untuk bisa menjaring loyalis, mengenalkan sang kandidat sekaligus melakukan pemetaan awal. Untuk SMS, khususnya di daerah yang penetrasi ponselnya sudah relatif tinggi, dengan melakukan “pancingan” berupa Kuis SMS (dengan tema yang mengarah pada sang kandidat, tanpa melakukan black campaign) yang berhadiah menarik, tentu data yang masuk menjadi point tersendiri bagi sang kandidat. Data inilah yang harus diolah menjadi informasi yang bisa merebut hati dan pikiran calon pemilih. Ini pula peluang/kesempatan sang kandidat untuk bisa menjadikan pertemuan maya menjadi pertemuan nyata.

Dengan mencermati aturan yang ada, tanpa melanggar ketentuan, bagaimana caranya SMS Broadcast dilakukan dengan pesan-pesan yang memikat calon pemilih. Atau dengan kata lain mulai melakukan soft campaign. Data no HP dari SMS Quis merupakan aset mahal bagi sang kandidat. Begitupun saat kampanye berlangsung, dibukanya kran untuk menyampaikan kritik, saran dan pendapat dari pemilih dan bagaimana sang kandidat bisa menanggapi secara simpatik merupakan bagian dari strategi kampanye yang perlu di cermati.

Bagi kandidat, penerapan ICT dalam masa pra kampanye dan saat kampanye, bahkan saat perhitungan suara (yang dilakukan oleh tim sukses dan loyalis) untuk menjaga akuntabilitas KPUD tentu merupakan point plus tersendiri. Dibukanya kran kritik, akan memberikan image terhadap kandidat bahwa dirinya siap dikritik dan siap mendengarkan. Sementara masukan/data masyarakat berupa kritik dan lainnya dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan kualitas kampanye. Memang benar, penetrasi ponsel tidaklah besar dibandingkan jumlah pemilih, Namun efek domino terhadap lingkungan sekitar inilah yang diharapkan mampu mendongkrak popularitasnya dan pada akhirnya memilih dirinya.

Lagi-lagi ini adalah cara jitu menangkap basah “pasar” potensial dalam melakukan pemetaan. Sehingga bisa diketahui mana yang harus konsentrasi kampanyenya lebih besar, mana yang tidak.

Begitupun dengan pemanfaatan teknologi call centre. Dengan dibukanya akses telepon gratis/bebas pulsa pada waktu-waktu tertentu sehingga ada komunikasi langsung antara calon pemilih dan sang kandidat, menjadikan peluang untuk bisa mengetahui isu-isu apa yang paling penting di daerah satu dengan yang lain. Inipun bisa dijadikan peluru dalam menyampaikan pesan-pesan yang “membumi” saat kampanye berlangsung. Bukan pesan umum yang ada di awang-awang yang susah untuk dicernah oleh calon pemilih. Lagi-lagi ini peluang untuk mencari pasar potensial loyalis. Fungsi yang sama pun berlaku bagi situs.
KOMUNIKASI MASSA.
Memposisikan media sebagai sebuah kekuatan vital, sebagaimana tergambar dalam hypodermic theory. Dengan anggapan bahwasannya massa itu bodoh, pasif dan bisa dimanipulasi, iklan gencar-gencaran di pasang sebagaimana pamplet, spanduk dan baligo di pasang dimana-mana.
Tetapi apapun praktek komunikasi massa yang dilakukan, figure yang tampil tetap menjadi bahan perhatian yang tidak akan pernah terlupakan. Karena elemen komunikasi massa tidak hanya media penyampaian informasi dan khalayak saja, tetapi juga figure alias komunikator sebagai aktor utama. Hal terakhir inilah yang mesti dicek kembali kelayakannya untuk dijadikan pilihan oleh masyarakat banyak.
Disinilah kemudian faktor kredibilitas menjadi rujukan. Kredibilitas yang merujuk langsung kepada kapasitas tekhnis, moral dan kepintaran sang kandidat. Secara teoritik kredibilitas memang bisa di design sedemikian rupa. Apalagi di zaman dimana komputer sudah menjadi kehidupan keseharian masyarakat.
Memakai tekhnik photo mutakhir, gambar yang garang bisa dimanipulasi. Hitam bisa jadi putih, hijau jadi merah,muka garang bisa jadi muka manis, muka dingin bisa jadi sangat friendly. Pada pilpres kemarin Tim sukses Amien Rais berusaha mati-matian untuk menghilangkan kesan muka licik pak Amien. Dan itu sukses setelah beberapa kali photo Amien Rais di bolak-balik oleh sebuah biro photographi di Jakarta.
Simbol sebagai kekuatan media massa, komponennya ada dua. Pertama kuantitas symbol itu disosialisasikan kepada masyarakat. Semakin massif symbol itu disosialisasikan di tengah masyarakat, maka semakin tinggi tingkat kemungkinan symbol itu merasuk kealam bawah sadar masyarakat pemilih dan menjadi pegangan di bilik suara. Kedua tingkat kedekatan symbol itu di tengah masyarakat. Semakin symbol itu menjadi keseharian kehidupan masyarakat, maka symbol itu akan sangat mungkin untuk menang. Misalnya, pada pilkada D.K.I. Jakarta kalau Fauzi Bowo dengan ciri kumisnya dapat diingat oleh para pemilih di bilik suara. Warna orange yang dipakai Adang sudah menjadi keseharian kehidupan masyarakat Jakarta. Sudah tersosialisasikan begitu massif sebelum pelaksanaan pilkada itu sendiri. Indikatornya bisa dilihat dari pendukung Persija, yang sudah menjadi maskot warga ibukota, juga warna identitas pemda Ibu kota sendiri.
STRATEGI TWO STEP COMMUNICATION
Pada jurusan lain strategi two step communication pun dilaksanakan baik dengan cara manipulatif maupun proses negosiasi politik yang elegant. secara manipulatif masing-masing calon memanfaatkan posisinya sebagai pimpinan beberapa perkumpulan. Bahkan membuat komunitas bikin-bikinan dan menyatakan sebagai pendukungnya. Sehingga tidak aneh bila masa pilkada ini banyak organisasi yang tiba-tiba muncul dan menyatakan dukungan.
Secara elegan sejumlah prominent figure didekati dan diminta partisipasinya untuk mendukung masing-masing kandidat. Keuntungannya kesuksesan citra bahwasannya mendapat dukungan dari tokoh masyarakat juga bergeraknya komunitas dibawah bimbingan tokoh tersebut.
MEMAKAI JASA LEMBAGA STRATEGIC AND POLITICAL CONSULTING
Cara inilah mungkin yang paling mahal pada saat ini. Misalnya kita ambil dari pencitraan Soetrisno Bachir atau biasa disingkat S.B. dia memakai jasa lembaga strategic and political consulting profesional pertama di Indonesia yaitu Fox Indonesia .
Yang dimaksud professional disini dalam pengertian bisnis kampanye yang modern dan konsultan murni, penggarapannya mulai hulu hingga hilir. Mulai pencitraan, iklan, pemberitaan di media, kampanye, sampai strategi pemenangan suksesi.
Dalam pengerjaannya Fox Indonesia menggunakan sistem outsourching. Beberapa elemen dalam proses produksi diserahkan kepada profesional. Misalnya pemenangan pilkada diperlukan elemen survey. Untuk tugas itu, Fox Indonesia menyerahkan kepada LSI ( Lembaga Survei Indonesia ) milik Saiful Mudjani. Begitu juga dalam pembuatan iklan di televisi. Sampai-sampai melibatkan sutradara muda Ipang Wahid, urusan Fotografi dipercayakan pada fotografer kawakan Darwis Triadi. Bahkan sebentar lagi sutradara terkenal seperti Garin Nugroho akan bergabung dengan Fox Indonesia.
Puncak demokrasi adalah sebuah festival tempat berbagai komunitas masyarakat bisa bergabung dan menikmati kebebasan menuangkan kreasi, termasuk para seniman.
Untuk menunjang pekerjaan Fox Indonesia dibentuk beberapa divisi. Salah satunya yang paling krusial adalah divisi Think thank yang menggagas ide-ide dalam membangun citra tokoh dalam iklan. Termasuk pemilihan puisi Chairil Anwar dan ide memasang iklan di studio 21. Strateginya juga termasuk memasang iklan di Koran-koran utama, media luar ruang pemasangan baliho di seluruh Indonesia, dan roadshow ke berbagai daerah di Indonesia. Harga yang dipatok memang mahal, untuk iklan di televisi saja bisa mencapai 180 kali tayang dalam sehari dan ditayangkan di jam-jam utama atau prime time. Belum lagi iklan di radio dan TV lokal, maka dari itu diperlukan anggaran yang sangat besar untuk menggunakan jasa konsultan seperti Fox Indonesia.
KESIMPULAN.
Dari strategi diatas diharapkan selain efektif dan mengena, juga efisiensi biaya di perhitungkan. Selain itu waktu dan kesempatan juga diperhitungkan mengingat persaingan sesama kandidat semakin kompleks. Jika tim sukses telat mengambil langkah dan kalah dengan tim sukses calon kandidat lain jelas merugikan tim sukses ini. Selain ongkos biaya yang terbuang percuma, juga calon kandidat yang diperjuangkan akan menerima hujatan dari masyarakat yang membela kandidat lain, serta massa yang sebelumnya mendukung kandidat ini akan balik menghujat karena beralih mendukung kandidat lain. Dari strategi yang tertulis adalah suatu opsi yang harus juga diperhitungkan. Mengingat strategi tersebut juga tidak sedikit ongkos biaya yang dikeluarkan, dan mewajibkan tim sukses agar selalu berfikir efisien dan efektif dalam memperjuangkan kandidat.

0 komentar:

CATATAN CINTA UNTUK PKS DAN HTI

sebening jiwa ini? untuk menanti persatuan kedua partai ISLAM yang besar ini?



sebuah renungan panjang untuk mencapai cinta kasih dan sayang....................

PKS dan HTI

CATATAN CINTA UNTUK PKS DAN HTI

sebening jiwa ini? untuk menanti persatuan kedua partai ISLAM yang besar ini?



sebuah renungan panjang untuk mencapai cinta kasih dan sayang....................

0 komentar:


APAPUN PROFESINYA Menjadi GURU WAJIB HUKUMNYA.
(sebuah renungan bagi aktivis Islam)
oleh :  S.A. Amarta Al-Mandury *

Dahulu disaat kita masih kecil, guru di sekolah sering kali menanyakan pada kita, “ anakku, nanti kalo sudah besar kamu mau jadi apa? , rata-rata jawaban kita akan mengatakan, “ saya akan menjadi guru,. Yach ,…itulah cita-cita yang di bangun lebih dari 70% anak Indonesia mengatakan seperti itu. Disadri atau tidak, kita juga “mungkin” pernah memilih cita-cita yang demikian. Namun persoalan sekarang? Disaat kita telah dewasa, kita sudah dapat melihat dunia ini dengan luas, seakan cita-cita tersebut hilang begitu saja.
Apa yang sebenarnya terjadi pada kita? Dahulu disaat kita masih kecil, menjadi guru seakan memberikan nilai yang sangat tinggi, dan tak satupun kita memiliki mimpi untuk menjadi kuli, buruh dll. Tapi sekarang kenyataan dan pernyataan yang pernah kita nyatakan terdahulu, hilang dengan kenyataan yang kita miliki sekarang? Kemana pernyataan yang dahulu menjadi kebanggaan, kemana cita-cita yang dahulu kita banggakan seakan kini hilang begitu saja tanpa ada rekam jejaknya. Lalu mengapa sekarang tidak lagi terbesit untuk mengulang dan mengingat akan cita-cita masa lalu?
 Mengapa rata-rata anak-anak lebih dari 70% pernyataannya adalah ingin menjadi guru? akankah pernyataan itu di rekayasa sebelumnya? Ataukah pernyataan tersebut karena adanya tekanan dari orang tuanya? Tentu kalo kita masih ingat, tak satupun ada yang menekan, ataupun menyuruh untuk mengambil keputusan itu?. Pertanyaan sekarang mengapa rata-rata kita memilih untuk menjadi guru? Jawabannya adalah karena menajdi guru adalah suara hati yang bersih yang tuhan letakkan didalam nurani manusia. Guru adalah panggilan keimanan dan kesucian hati.
Guruku, pernah bilang “ Nak kelak jika kamu sudah besar, apapun pekerjaanmu, bagaimanapun kesibukanmu, seperti apapun keadaanmu, jangan kamu tinggalkan mengajar. Karena hanya dengan mengajarlah Ilmu kamu dapat bermanfaat di dunia bahkan sampai di akhirat”. Itulah sepenggal kata motivasi yang pernah di sampaikan oleh guru yang luar biasa. Meskipun dia hanya sebagai petani, berangkat subuh pulang menjelang maghrib, namun dia masih sempatkan untuk mengajar santri-santrinya di surau-surau, musholla-musholla, masjid ke masjid bahkan rumah kerumah.
Lalu apa keutamaan menjadi guru?, kenapa Allah sangat memuliakan pekerjaan ini bila di bandingkan dengan pekerjaan - pekerjaan yang lain? Berikut penulis paparkan kuatamaan menjadi guru?

1.       Guru memili kesempatan untuk mengupgrade dirinya dengan mengajar.

”...Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Al Imran:79)
Ilmu itu sifatnya sangat dinamis, ketika dia didiamkan saja oleh pemiliknya (manusia) maka dia akan menghilang, ketika dia diingat, maka dia akan tetap ketika dia digunakan, maka dia akan bertambah ketika dia diajarkan ke orang lain, maka dia akan mengajak jutaan kawannya yang lain.
  2. Guru adalah salah satu pekerjaan yang meruntuhkan batas ruang dan waktu

IF YOU TEACH, YOU TOUCH THE FUTURE ( jika anda mengajar, sesungguhnya anda telah menyentuh masa depannya) Bayangkan hanya dengan mentransfer ilmu, kita bisa menyentuh bahkan mungkin membentuk masa depan, yang kita sendiri mungkin belum tentu cukup umurnya untuk hidup sampai saat nanti, tapi ilmu yang kita ajarkan terus hidup dan bergulir jauh ke depan, melebih dari kecepatan umur kita. Subhanallah.

 3. Guru adalah salah satu pekerjaan yang menghasilkan amal jariyah dengan efek bola salju

Pernahkah terbayang di guru TK kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita memegang pensil dengan benar, bisa mengalirkan pahala yang deras setiap kita menulis? Pernahkah terbayang di guru ngaji kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita membaca Al Qur'an, bisa mengucurkan pahala yang lebat pada setiap huruf yang kita baca?

4. Guru adalah salah satu pekerjaan yang bisa dijadikan benteng dan motivasi bagi dirinya sendiri

5. Guru adalah pekerjaan yang didoakan oleh penduduk langit dan bumi

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia" HR at-Tirmidzi
"Sesungguhnya orang yang memahami ilmu (agama dan mengajarkannya kepada manusia) akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala) pengampunan (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan" HR Abu Dawud.

6. Guru adalah pewaris para Nabi dan Rasul

"Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam" Sebagaimana tercantum dalam HR Abu Dawud dan keterangan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab “Miftaahu daaris sa’aadah.

7. Guru bisa di lakukan bagi siapa saja dan dimana aja.

 Menjadi guru, tak peduli dari suku apapun, bagaimanapun keadaan dia. Cukup memahami dengan Ilmu yang ia akan samapaikan sesunguhnya telah memiliki kewajiban untuk manyampaikan bagi orang lain.

KEUTAMAAN GURU (sebuah renungan hikmah)


APAPUN PROFESINYA Menjadi GURU WAJIB HUKUMNYA.
(sebuah renungan bagi aktivis Islam)
oleh :  S.A. Amarta Al-Mandury *

Dahulu disaat kita masih kecil, guru di sekolah sering kali menanyakan pada kita, “ anakku, nanti kalo sudah besar kamu mau jadi apa? , rata-rata jawaban kita akan mengatakan, “ saya akan menjadi guru,. Yach ,…itulah cita-cita yang di bangun lebih dari 70% anak Indonesia mengatakan seperti itu. Disadri atau tidak, kita juga “mungkin” pernah memilih cita-cita yang demikian. Namun persoalan sekarang? Disaat kita telah dewasa, kita sudah dapat melihat dunia ini dengan luas, seakan cita-cita tersebut hilang begitu saja.
Apa yang sebenarnya terjadi pada kita? Dahulu disaat kita masih kecil, menjadi guru seakan memberikan nilai yang sangat tinggi, dan tak satupun kita memiliki mimpi untuk menjadi kuli, buruh dll. Tapi sekarang kenyataan dan pernyataan yang pernah kita nyatakan terdahulu, hilang dengan kenyataan yang kita miliki sekarang? Kemana pernyataan yang dahulu menjadi kebanggaan, kemana cita-cita yang dahulu kita banggakan seakan kini hilang begitu saja tanpa ada rekam jejaknya. Lalu mengapa sekarang tidak lagi terbesit untuk mengulang dan mengingat akan cita-cita masa lalu?
 Mengapa rata-rata anak-anak lebih dari 70% pernyataannya adalah ingin menjadi guru? akankah pernyataan itu di rekayasa sebelumnya? Ataukah pernyataan tersebut karena adanya tekanan dari orang tuanya? Tentu kalo kita masih ingat, tak satupun ada yang menekan, ataupun menyuruh untuk mengambil keputusan itu?. Pertanyaan sekarang mengapa rata-rata kita memilih untuk menjadi guru? Jawabannya adalah karena menajdi guru adalah suara hati yang bersih yang tuhan letakkan didalam nurani manusia. Guru adalah panggilan keimanan dan kesucian hati.
Guruku, pernah bilang “ Nak kelak jika kamu sudah besar, apapun pekerjaanmu, bagaimanapun kesibukanmu, seperti apapun keadaanmu, jangan kamu tinggalkan mengajar. Karena hanya dengan mengajarlah Ilmu kamu dapat bermanfaat di dunia bahkan sampai di akhirat”. Itulah sepenggal kata motivasi yang pernah di sampaikan oleh guru yang luar biasa. Meskipun dia hanya sebagai petani, berangkat subuh pulang menjelang maghrib, namun dia masih sempatkan untuk mengajar santri-santrinya di surau-surau, musholla-musholla, masjid ke masjid bahkan rumah kerumah.
Lalu apa keutamaan menjadi guru?, kenapa Allah sangat memuliakan pekerjaan ini bila di bandingkan dengan pekerjaan - pekerjaan yang lain? Berikut penulis paparkan kuatamaan menjadi guru?

1.       Guru memili kesempatan untuk mengupgrade dirinya dengan mengajar.

”...Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS Al Imran:79)
Ilmu itu sifatnya sangat dinamis, ketika dia didiamkan saja oleh pemiliknya (manusia) maka dia akan menghilang, ketika dia diingat, maka dia akan tetap ketika dia digunakan, maka dia akan bertambah ketika dia diajarkan ke orang lain, maka dia akan mengajak jutaan kawannya yang lain.
  2. Guru adalah salah satu pekerjaan yang meruntuhkan batas ruang dan waktu

IF YOU TEACH, YOU TOUCH THE FUTURE ( jika anda mengajar, sesungguhnya anda telah menyentuh masa depannya) Bayangkan hanya dengan mentransfer ilmu, kita bisa menyentuh bahkan mungkin membentuk masa depan, yang kita sendiri mungkin belum tentu cukup umurnya untuk hidup sampai saat nanti, tapi ilmu yang kita ajarkan terus hidup dan bergulir jauh ke depan, melebih dari kecepatan umur kita. Subhanallah.

 3. Guru adalah salah satu pekerjaan yang menghasilkan amal jariyah dengan efek bola salju

Pernahkah terbayang di guru TK kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita memegang pensil dengan benar, bisa mengalirkan pahala yang deras setiap kita menulis? Pernahkah terbayang di guru ngaji kita dahulu, bahwa dengan mereka mengajarkan kita membaca Al Qur'an, bisa mengucurkan pahala yang lebat pada setiap huruf yang kita baca?

4. Guru adalah salah satu pekerjaan yang bisa dijadikan benteng dan motivasi bagi dirinya sendiri

5. Guru adalah pekerjaan yang didoakan oleh penduduk langit dan bumi

"Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia" HR at-Tirmidzi
"Sesungguhnya orang yang memahami ilmu (agama dan mengajarkannya kepada manusia) akan selalu dimohonkan (kepada Allah Ta’ala) pengampunan (dosa-dosanya) oleh semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, termasuk ikan-ikan di lautan" HR Abu Dawud.

6. Guru adalah pewaris para Nabi dan Rasul

"Para ulama yang menyebarkan ilmu agama adalah pewaris para Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena merekalah yang menggantikan tugas para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam, yaitu menyebarkan petunjuk Allah Ta’ala dan menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya, serta bersabar dalam menjalankan semua itu, maka merekalah orang-orang yang paling mulia kedudukannya di sisi Allah Ta’ala setelah para Nabi dan Rasul ‘alaihis salam" Sebagaimana tercantum dalam HR Abu Dawud dan keterangan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab “Miftaahu daaris sa’aadah.

7. Guru bisa di lakukan bagi siapa saja dan dimana aja.

 Menjadi guru, tak peduli dari suku apapun, bagaimanapun keadaan dia. Cukup memahami dengan Ilmu yang ia akan samapaikan sesunguhnya telah memiliki kewajiban untuk manyampaikan bagi orang lain.

0 komentar:


Makalah
Budaya Perusahaan Dalam Persepektif Komunikasi Marketing Islam
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Regestrasi Pasca Sarjana
Jurusan Ilmu Komunikasi Program Komunikasi Marketing
 Oleh : Sofyan Ats-Tsauri S.Sos.I
 Universitas Muhammadiyah Jakarta
Februari 2012

Pendahuluan
Dalam sejarah kehidupan manusia, tidak akan pernah lepas dari budaya. Budaya dilahirkan oleh adanya komunikasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Pada awal terciptanya suatu budaya di permukaan bumi, sesungguhnya telah terjadi interakasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Sehingga terjadilah proses budaya pada kehidupan sosial manusia. Tidak cukup dengan hal itu, maka di lakukanlah proses akulturasi  budaya kelompok manusia yang ada. Sehingga bercampurlah dua atau lebih  kebudayaan yang  berbeda  yang menyatu  dalam kelompok masyarakat yang ada.
  Terjadinya proses tersebut, tidak dapat dipungkuri adanya sistem komunikasi yang telah berjalan dengan efektif pada kelompok masyarakt tersebut. Sistem komunikasi yang di temukan pada suatu bangsa biasanya seirama dengan kebudayaan bangsa yang bersangkutan; cara sesuatu bagsa berkomunikasi mencerminkan sistem budaya bangsa itu sendiri. Norma-norma budaya itu biasanya mempengaruhi prilaku komunikasi warganya.
Di kalangan bangsa-bangsa,  memiliki sistem budaya yang bersifat majemuk, biasanya perilaku komunikasi masyarakatnya yang tidak seragam. Bahkan heterogen. Itulah sebabnya, pemakaian lambang-lambang (bahasa) baik yang bersifat verbal maupun non verbal antara kelompok etnis sering menimbulkan salah pengertian, atau perbedaan presepsepsi karena sistem lambang mereka tidak sama (miscommunication).[1]
Dalam rangka untuk memahami judul diatas, penulis akan membahas poin–poin tersebut dalam tiga sub pokok bahasan, diantaranya, (1) Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam, (2) Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam (3) Etika Komunikasi Islam Sebagai Dasar Perilaku Komunikasi Marketing, (4) Komunikasi Marketing Islam Dalam Budaya Perusahaan.
1.      Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam
Sebelum memahami lebih jauh, perlu dijelaskan terlebih dahulu arti  dari komunikasi dalam pandangan umum dan komunikasi dalam pandangan Islam (komunikasi Islam). Secara mendasar harus dipahami dahulu terkait dengan arti dari komunikasi. Istilah komunikasi berasal dari kata communicare yang di dalam bahasa latin mempunyai arti berpartisipasi, atau berasal dari kata commonness yang berarti sama=common.
Dengan demikian, dengan sederhana sekali, dapat kita artikan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain ikut serta berpartisipasi atau bertindak sama sesuai denga tujuan, harapan atau isi dari pesan yang disampaikan. Pernyataan ini selaras dengan pernyataan  pakar komunikasi prof. Wilbur Schramm, yang memberikan pernyataannya sebagi berikut. ‘when we communication, we are traying to estabilish a communes with someone. That is we are traying to share information, an idea or an attitude,……………..communication always requires at least tree element – the soruch, the messege, and des tination.
 Dari pernyataan Wilbur Schramm diatas, Schramm ingin menekankan bahwa dengan berkomunikasi berarti berusaha untuk mengadakan persamaan atau commonness dengan orang lain, dengan cara menyampaikan keterangan, berupa sebuah gagasan (idea) maupun sebuah sikap tertentu. Juga dijelaskan bahwa sebuah komunikasi harus memenuhi syarat-syarat tertentu sekurang-kurangnya terdiri dari tiga unsur yaitu sumber, isi pesan, dan tujuan.[2] Sehingga jika tiga syarat ini sudah terpenuhi maka dapat dipastikan akan terjadi feedback pada seorang komukator dari seorang komunikan.
Sedangkan menurut laswell komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Hal ini senada pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
 Tidak jauh berbeda dengan pendapat William albig yang mengatakan komunikasi itu adalah, siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Pendapat ini diperkuat  pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. William albig menambahkan  bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang seseorang kepada orang lain, yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses interaksi yang mempunyai arti antara sesame manusia.[3]
Ketika melihat pengertian diatas, maka dapat kita pahami bahwa setiap komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator ke komunikan, sehingga komunikan dapat menangkap proses pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator, sehingga akan terjadi feedback dalam proses komunikasi tersebut. Secara sederhana, lasswell menggambarkan proses tersebut dalam model dibawah ini.


Siapa

komunikator
Mengatakan Apa
Pesan
Dengan saluran mana
Mediun
Kepada Siapa

Komunikan
Dengan Efek Bagaimana
Efek
 


 Dalam gambaran komunikasi menurut lasswell diatas, dapat kita amati lebih dalam, bahwa setiap  komunikasi akan mengalami suatu proses, sehingga akan menimbulkan feedback (umpan balik)/ efek dari seorang komunikan kepada komunikator, baik yang bersifat komunikasi verbal maupun non verbal.
Hubungannya dengan komunikasi Islam adalah bahwa komunikasi Islam secara sederhana merupakan sistem komunikasi umat Islam. Pengertian sederhana itu menunjukkan, bahwa komunikasi Islam lebih fokus pada sistemnya dengan latar belakang filosofi (teori) yang berbeda dengan persepektif komunikasi non Islam. Dengan kata lain sistem komunikasi Islam didasarkan pada Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itulah dapat kita artikan bahwa komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan antara manusia yang satu dengan yang lainnya berdasarkan pada ajaran Islam.
Pengertian ini menunjukkkan, bahwa komunikasi Islami adalah cara berkomunikasi yang bersifat Islami (tidak bertentangan dengan ajaran Islam). Maka dengan sebab inilah bahwa komunikasi Islami merupakan Implementasi dari komunikasi Islam.[4]
            Dalam Al-qur’an salah satu dasar  yang menjadi acuan dalam komunikasi Islam yaitu :  
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  
 Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. An-Nahl (16)
Bahkan dalam  surat An-Ashr ayat 1-3 yang memilki arti . “ Demi masa, Sesungguhnya manusia itu Benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Bahkan dalam  salah satu hadist nabi pernah dikatakan “ katakanlah yang benar sekalipun pahit. [5]
Tidak hanya sebatas itulah Al-qur’an menjelaskan tentang komunikasi, bahkan banyak ayat-ayat lainnya yang menjelaskannya, baik komunikasi inter personal, komunikasi intra personal, komunikasi massa, komunikasi antar kelompok, dan lain sebagainya, dijelaskan baik secara tersurat maupun tersirat (tafsir).
Salah satu penelusuran, berdasar arti komunikasi secara etimologi, dapat kita identifikasikan istilah yang mengandung makna komunikasi verbal, baik secara denotatif maupun konotatif. Yang termasuk katagori denotatif adalah: 
a. Qaulan Baligha ( QS. an-Nisa’: 63)
b. Qaulan Layina ( QS. Thaha: 44)
c. Qaulan Ma’rufa ( QS. Al-Baqarah: 235; QS. An- Nisa’: 5& 8; QS. Al-Ahzab: 32)
d. Qaulan Maisura ( QS. Al-Isra’: 28 )
e. Qaulan Karima ( QS. Al-Isra’: 23)
Sedangkan yang termasuk kategori konotatif adalah:
a. Mau’idhah ( an-Nisa’: 66)
b. Da’wah: (an- Nahl :125; Yusuf:108)
c. Nashihah ( at-Taubah: 91; al-A’raf: 21, 62,68,79,93; Hud:34; Yusuf:11; Qashas:12)
d. Taushiyah ( al-Ashr: 3)[6]
2.      Etika Komunikasi Islam Sebagai Dasar Perilaku Komunikasi Marketing
Setelah kita pahami landasan dasar komunikasi Islam diatas, maka hal yang utama harus dipahami terlebih dahulu yaitu etika komunikasi. Mengapa kita harus memahami etika komunikasi? Dan apa hubungannya dengan komunikasi Islam? Sebagaimana penjelasan diatas bahwa deminsi dari komunikasi Islam yaitu pada landasan filosofinya sebagai langkah dasar dalam setiap implementasi aktivitas komunikasi. Oleh karena itulah etika komunikasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari landasan filosofi komunikasi Islam, karena hal tersebut merupakan bentuk kongkrit implementasi dari komunikasi Islam.
Etika merupakan suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral, dan menentukan apa yang benar atau salah yang dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada dalam masyarakat. Etika harus menjadi : “batu penjuru” dari peradaban manapun, dimana nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan integritas ingin dipertahankan. Dalam pengertian lain etika diartikan sebagai (1). Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral,. (2), kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) nilai menganai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Apabila diamapbil dari pengertian tersebut, maka etika komunikasi akan mengandung pengertian sebagai cara berkomunikasi yang sesuai dengan standar nilai-nilai akhlak yang baik. Pengertian diatas mempunyai nuansa yang Islami dalam penerapannya. [7]
Dalam rangka untuk memahami kerangka poin diatas, harus dipahami terlebih dahulu arti dari komunikasi marketing. Istilah komunikasi marketing terdiri dari dua unsur kata yaitu komunikasi dan marketing. Komunikasi sebagaimana penjelasan diatas, merupakan merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator ke komunikan, sehingga komunikan dapat menangkap proses pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator, sehingga akan terjadi feedback dalam proses komunikasi tersebut. Sedangkan marketing diartikan sebagai proses penyusunan komunikasi secara terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (konsumen)
Menurut Djasmin Saladin (2001:123) bahwa marketing komunikasi adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan menurut menurut Sofyan Assauri, (1996:243) komunikasi marketing (pemasaran) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi tersebut tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan dan unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya dapat optimal. [8]
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan, bahwa komunikasi marketing adalah  proses cara untuk mengkomunikasikan kepada konsumen dengan menggunakan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka dengan demikian komunikasi marketing Islam dapat kita artikan sebagai aktifitas yang berusaha untuk menyebarkan informasi dengan benar berdasarkan asas Islam, oleh suatu perusahaan (produsen) kepada konsumen, baik berupa barang dan jasa,  agar terpengaruh terhadap produk yang ditawarkan, sehingga mampu untuk membeli dengan loyal produk yang ditawarkan tersebut, guna untuk memenuhi kebutuhan kedua belak pihak sehingga akan menimbulkan simbualis mutualisme (saling menguntungkan).

3.      Komunikasi Marketing Islam Dalam Budaya Perusahaan
Istilah Corporate Culture budaya perusahaan sebenarnya telah dikenal di amirika serikat dan eropa di era 1970-an. Salah satu tokoh yang memperkenalkannya adalah Deal and kennedy, dia juga pernah menulis dalam bukunya‘Corporate Culture” bahwa budaya perusahaan adalah nilai inti sebagai esensi falsafah perusahaan perusahaan untuk mencapai sukses yang didukung semua warga yang didukung semua warga organisasi dan memberikan pemahaman bersama tentang arah bersama dan menjadi pedoman perilaku mereka sehari-hari.
Menurut pendapat Robbins, dalam bukunya Organizational Behavior menyatakan bahwa budaya perusahaan adalah sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh semua anggotanya yang membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
J.Scherrition & J.L.Stren juga menjelaskan tentang Corporate Culture, Mereka mengatakan bahwa Corporate Culture is generally refers to environment or personality of organization, with all its multifaceted demensions. We devide corporate culture into four aspects. Those are ritualized patterns, management styles and philosophis, management system and patterns, and procedures, as well as written and unwritten norms and procedures. Budaya perusahaan umumnya terkait dengan lingkungan atau personalitas organisasi dengan segala dimensi masalah yang dihadapi. Kami membagi budaya perusahaan dalam 4 (empat) aspek, yaitu pola ritual, gaya manajemen dan filosofinya, sistem dan prosedur manajemen, serta norma-norma dan prosedur-prosedur tertulis dan tidak tertulis. [9]
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa budaya perusahaan itu merupakan sistem kerja yang diciptakan oleh anggota perusahaan guna untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, sehingga akan tercipta lingkungan perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang baik dalam setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan.  
Setelah kita memahami arti dari budaya perusahaan, setidaknya kita dapat memahami fungsi dari budaya perusahaan tersebut. Diantara fungsi tersebut menurut Sterphen P.Robbins, dia membagi lima fungsi budaya perusahaan, diantaranya:
a.       Berperan menetapkan batasan
b.      Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi.
c.       Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada kepentingan individual seseorang.
d.      Meningkatkan stabilitas sistem sosial  karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi.
e.       Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Sedangkan Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam bukunya Organizatioanal Behavior membagi empat fungsi budaya organisasi, yaitu:
a.       Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
b.      Memudahkan komitmen kolektif
c.       Mempromosikan stabilitas sistem sosial
d.      Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadannya. [10]
Nelson dan Qiuck, (1997), juga mengungkapkan, bahwa budaya perusahaan mempunyai empat fungsi dasar, yaitu perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi, alat pengorganisasian anggota, menguatkan nilai-nilai dalam organisasi, dan mekanisme kontrol atas perilaku.
Dengan demikian, fungsi budaya perusahaan (Corporate Culture)  adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan perusahaan berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal tersebut dapat berfungsi pula sebagai control atas perilaku para karyawan.[11]
            Setelah kita pahami dari arti dan fungsi budaya perusahaan, hal yang menjadi pertanyaan sekarang, apa peran komunikasi marketing Islam dalam membangun budaya perusahaan?. Sejauh literatur yang penulis dapatkan, tak satupun penulis temukan sebuah literatur yang membahas secara spesifik persoalan tersebut. Akan tetapi dapat kita amati dari kedua pengertian diatas, yaitu komunikasi marketing Islam dan budaya perusahaan, sehingga kita dapat menyimpulkan poin penting dalam menjawab pertanyaan tersebut.
            Sebagaimana penjelasan penulis di awal, bahwa esensi dari komunikasi marketing Islam yaitu terletak pada landasan filosofinya sebagai langkah dasar dalam setiap implementasi aktivitas komunikasi, yang diwujudkan dalam bentuk etika dalam berkomunikasi dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam sebagai acuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, peran komunikasi Islam dalam membangun budaya perusahaan dapat tercermin dalam visi dan misi perusahaan yang menjadi standart optimal dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
            Visi dan misi  merupakan langkah awal dalam membangun budaya perusahaan yang bisa diwujudukan dalam sistem kerja karyawan. Visi dan misi yang dibangun  dengan filosofi Islam oleh suatu perusahaan, maka hal tersebut akan berdampak pada budaya perusahaan yang akan diciptakan selanjutnya. Peran komunikasi Islam dapat di ejahwantakan dalam culture yang akan menjadi standart nilai oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian etika yang dibangun pula oleh perusahaan akan selalu bernafaskan pada dimensi nilai-nilai keIslaman yang bisa saling menguntungkan antar karyawan di lingkungan perusahaan tersebut.
D. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis akan menyimpulkan bahwa Budaya Perusahaan Dalam Persepektif Komunikasi Marketing Islam dapat dipahami dengan beberapa dimensi pembahasan yaitu dengan memahami komunikasi dalam persepektif pandangan umum dan pandangan dalam komunikasi Islam. Selain itu dapat pula kita pahami dengan fokus pada etika komunikasi Islam sebagai dasar perilaku komunikasi marketing serta komunikasi Marketing Islam dalam budaya perusahaan.
            Dengan demikian, budaya perusahaan dalam persepektif komunikasi marketing Islam  yakni sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan perusahaan berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang berdasar nilai filosofi Islam dalam penerapan antar hubungan para karyawan, sehingga akan terjadi saling menguntungkan pada karyawan dan perusahaan.

  

Daftar Pustaka
1.      Komala Lukiati M.Si, Dra, Ilmu Komunikasi (persepekltif, proses dan konteks), 2009, Bandung:  Widya Padjajaran. 
2.      Muis A., komunikasi Islam , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
3.      Mudjiona Imam,  Konsep Komunikasi Dalam Al-Qur’an,  Blogspt, UII.
4.      Moeljono Djokosantoso, Dr., Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, 2003, Jakarta: Gramedia.
5.      Sudayat Iskandar Ridwan, Komunikasi Pemasaran, Paper.
6.      Tasmara  Totok . H Drs, komunikasi dakwah, 1997, Jakarta: Gaya media pratama.
7.      Tika Pebundu Moh H.Drs ,M.M, Budaya Organisasi dan Peningkatan kinerja Perusahaan, 2008, Jakarta: Bumi Askara.


[1] A.Muis “komunikasi Islam” , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Hal, 3-4
[2]  Drs. H.Totok Tasmara, “komunikasi dakwah” 1997, Jakarta: Gaya media pratama, hal 1-3
[3]  Drs. Tommy Suprapto, M.S, “ Pengantar Ilmu Komunikasi” 2011,Yogyakarta: CAPS, hal 5-6

[4] A.Muis “komunikasi Islam” , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya, hal 65-66
[5] Ibid, 80
[6] Imam Mudjiona “ Konsep Komunikasi Dalam Al-Qur’an” Blogspt, UII.
[7] Dra. Lukiati Komala, M.Si. “Ilmu Komunikasi (persepekltif, proses dan konteks), 2009: Bandung, Widya Padjajaran,  hal 224-225
[8] Ridwan Iskandar Sudayat, “Komunikasi Pemasaran”. Paper
[9] Drs.H.Moh.Pebundu Tika,M.M. “Budaya Organisasi dan Peningkatan kinerja Perusahaan”, 2008 : Jakarta, Bumi Askara, Hal 12. 
[10] Ibid. 13
[11] Dr. Djokosantoso Moeljono, “Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi”, 2003: Jakarta, Gramedia, Hal 22 

BUDAYA PERUSAHAAN DALAM PERSEPEKTIF KOMUNIKASI ISLAM


Makalah
Budaya Perusahaan Dalam Persepektif Komunikasi Marketing Islam
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Regestrasi Pasca Sarjana
Jurusan Ilmu Komunikasi Program Komunikasi Marketing
 Oleh : Sofyan Ats-Tsauri S.Sos.I
 Universitas Muhammadiyah Jakarta
Februari 2012

Pendahuluan
Dalam sejarah kehidupan manusia, tidak akan pernah lepas dari budaya. Budaya dilahirkan oleh adanya komunikasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Pada awal terciptanya suatu budaya di permukaan bumi, sesungguhnya telah terjadi interakasi antar manusia yang satu dengan yang lainnya. Sehingga terjadilah proses budaya pada kehidupan sosial manusia. Tidak cukup dengan hal itu, maka di lakukanlah proses akulturasi  budaya kelompok manusia yang ada. Sehingga bercampurlah dua atau lebih  kebudayaan yang  berbeda  yang menyatu  dalam kelompok masyarakat yang ada.
  Terjadinya proses tersebut, tidak dapat dipungkuri adanya sistem komunikasi yang telah berjalan dengan efektif pada kelompok masyarakt tersebut. Sistem komunikasi yang di temukan pada suatu bangsa biasanya seirama dengan kebudayaan bangsa yang bersangkutan; cara sesuatu bagsa berkomunikasi mencerminkan sistem budaya bangsa itu sendiri. Norma-norma budaya itu biasanya mempengaruhi prilaku komunikasi warganya.
Di kalangan bangsa-bangsa,  memiliki sistem budaya yang bersifat majemuk, biasanya perilaku komunikasi masyarakatnya yang tidak seragam. Bahkan heterogen. Itulah sebabnya, pemakaian lambang-lambang (bahasa) baik yang bersifat verbal maupun non verbal antara kelompok etnis sering menimbulkan salah pengertian, atau perbedaan presepsepsi karena sistem lambang mereka tidak sama (miscommunication).[1]
Dalam rangka untuk memahami judul diatas, penulis akan membahas poin–poin tersebut dalam tiga sub pokok bahasan, diantaranya, (1) Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam, (2) Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam (3) Etika Komunikasi Islam Sebagai Dasar Perilaku Komunikasi Marketing, (4) Komunikasi Marketing Islam Dalam Budaya Perusahaan.
1.      Memahami Komunikasi Umum dan Komunikasi Islam
Sebelum memahami lebih jauh, perlu dijelaskan terlebih dahulu arti  dari komunikasi dalam pandangan umum dan komunikasi dalam pandangan Islam (komunikasi Islam). Secara mendasar harus dipahami dahulu terkait dengan arti dari komunikasi. Istilah komunikasi berasal dari kata communicare yang di dalam bahasa latin mempunyai arti berpartisipasi, atau berasal dari kata commonness yang berarti sama=common.
Dengan demikian, dengan sederhana sekali, dapat kita artikan bahwa seseorang yang berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain ikut serta berpartisipasi atau bertindak sama sesuai denga tujuan, harapan atau isi dari pesan yang disampaikan. Pernyataan ini selaras dengan pernyataan  pakar komunikasi prof. Wilbur Schramm, yang memberikan pernyataannya sebagi berikut. ‘when we communication, we are traying to estabilish a communes with someone. That is we are traying to share information, an idea or an attitude,……………..communication always requires at least tree element – the soruch, the messege, and des tination.
 Dari pernyataan Wilbur Schramm diatas, Schramm ingin menekankan bahwa dengan berkomunikasi berarti berusaha untuk mengadakan persamaan atau commonness dengan orang lain, dengan cara menyampaikan keterangan, berupa sebuah gagasan (idea) maupun sebuah sikap tertentu. Juga dijelaskan bahwa sebuah komunikasi harus memenuhi syarat-syarat tertentu sekurang-kurangnya terdiri dari tiga unsur yaitu sumber, isi pesan, dan tujuan.[2] Sehingga jika tiga syarat ini sudah terpenuhi maka dapat dipastikan akan terjadi feedback pada seorang komukator dari seorang komunikan.
Sedangkan menurut laswell komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Hal ini senada pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
 Tidak jauh berbeda dengan pendapat William albig yang mengatakan komunikasi itu adalah, siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Pendapat ini diperkuat  pula dengan pendapat Carl I.Hovland yang mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses dimana seseorang individu mengoperkan stimulant biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. William albig menambahkan  bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang seseorang kepada orang lain, yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses interaksi yang mempunyai arti antara sesame manusia.[3]
Ketika melihat pengertian diatas, maka dapat kita pahami bahwa setiap komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator ke komunikan, sehingga komunikan dapat menangkap proses pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator, sehingga akan terjadi feedback dalam proses komunikasi tersebut. Secara sederhana, lasswell menggambarkan proses tersebut dalam model dibawah ini.


Siapa

komunikator
Mengatakan Apa
Pesan
Dengan saluran mana
Mediun
Kepada Siapa

Komunikan
Dengan Efek Bagaimana
Efek
 


 Dalam gambaran komunikasi menurut lasswell diatas, dapat kita amati lebih dalam, bahwa setiap  komunikasi akan mengalami suatu proses, sehingga akan menimbulkan feedback (umpan balik)/ efek dari seorang komunikan kepada komunikator, baik yang bersifat komunikasi verbal maupun non verbal.
Hubungannya dengan komunikasi Islam adalah bahwa komunikasi Islam secara sederhana merupakan sistem komunikasi umat Islam. Pengertian sederhana itu menunjukkan, bahwa komunikasi Islam lebih fokus pada sistemnya dengan latar belakang filosofi (teori) yang berbeda dengan persepektif komunikasi non Islam. Dengan kata lain sistem komunikasi Islam didasarkan pada Al-Qur’an dan hadist Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itulah dapat kita artikan bahwa komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan antara manusia yang satu dengan yang lainnya berdasarkan pada ajaran Islam.
Pengertian ini menunjukkkan, bahwa komunikasi Islami adalah cara berkomunikasi yang bersifat Islami (tidak bertentangan dengan ajaran Islam). Maka dengan sebab inilah bahwa komunikasi Islami merupakan Implementasi dari komunikasi Islam.[4]
            Dalam Al-qur’an salah satu dasar  yang menjadi acuan dalam komunikasi Islam yaitu :  
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7­/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ  
 Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs. An-Nahl (16)
Bahkan dalam  surat An-Ashr ayat 1-3 yang memilki arti . “ Demi masa, Sesungguhnya manusia itu Benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. Bahkan dalam  salah satu hadist nabi pernah dikatakan “ katakanlah yang benar sekalipun pahit. [5]
Tidak hanya sebatas itulah Al-qur’an menjelaskan tentang komunikasi, bahkan banyak ayat-ayat lainnya yang menjelaskannya, baik komunikasi inter personal, komunikasi intra personal, komunikasi massa, komunikasi antar kelompok, dan lain sebagainya, dijelaskan baik secara tersurat maupun tersirat (tafsir).
Salah satu penelusuran, berdasar arti komunikasi secara etimologi, dapat kita identifikasikan istilah yang mengandung makna komunikasi verbal, baik secara denotatif maupun konotatif. Yang termasuk katagori denotatif adalah: 
a. Qaulan Baligha ( QS. an-Nisa’: 63)
b. Qaulan Layina ( QS. Thaha: 44)
c. Qaulan Ma’rufa ( QS. Al-Baqarah: 235; QS. An- Nisa’: 5& 8; QS. Al-Ahzab: 32)
d. Qaulan Maisura ( QS. Al-Isra’: 28 )
e. Qaulan Karima ( QS. Al-Isra’: 23)
Sedangkan yang termasuk kategori konotatif adalah:
a. Mau’idhah ( an-Nisa’: 66)
b. Da’wah: (an- Nahl :125; Yusuf:108)
c. Nashihah ( at-Taubah: 91; al-A’raf: 21, 62,68,79,93; Hud:34; Yusuf:11; Qashas:12)
d. Taushiyah ( al-Ashr: 3)[6]
2.      Etika Komunikasi Islam Sebagai Dasar Perilaku Komunikasi Marketing
Setelah kita pahami landasan dasar komunikasi Islam diatas, maka hal yang utama harus dipahami terlebih dahulu yaitu etika komunikasi. Mengapa kita harus memahami etika komunikasi? Dan apa hubungannya dengan komunikasi Islam? Sebagaimana penjelasan diatas bahwa deminsi dari komunikasi Islam yaitu pada landasan filosofinya sebagai langkah dasar dalam setiap implementasi aktivitas komunikasi. Oleh karena itulah etika komunikasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari landasan filosofi komunikasi Islam, karena hal tersebut merupakan bentuk kongkrit implementasi dari komunikasi Islam.
Etika merupakan suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral, dan menentukan apa yang benar atau salah yang dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada dalam masyarakat. Etika harus menjadi : “batu penjuru” dari peradaban manapun, dimana nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan integritas ingin dipertahankan. Dalam pengertian lain etika diartikan sebagai (1). Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral,. (2), kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) nilai menganai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Apabila diamapbil dari pengertian tersebut, maka etika komunikasi akan mengandung pengertian sebagai cara berkomunikasi yang sesuai dengan standar nilai-nilai akhlak yang baik. Pengertian diatas mempunyai nuansa yang Islami dalam penerapannya. [7]
Dalam rangka untuk memahami kerangka poin diatas, harus dipahami terlebih dahulu arti dari komunikasi marketing. Istilah komunikasi marketing terdiri dari dua unsur kata yaitu komunikasi dan marketing. Komunikasi sebagaimana penjelasan diatas, merupakan merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seorang komunikator ke komunikan, sehingga komunikan dapat menangkap proses pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator, sehingga akan terjadi feedback dalam proses komunikasi tersebut. Sedangkan marketing diartikan sebagai proses penyusunan komunikasi secara terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dalam kaitanya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (konsumen)
Menurut Djasmin Saladin (2001:123) bahwa marketing komunikasi adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan menurut menurut Sofyan Assauri, (1996:243) komunikasi marketing (pemasaran) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur-unsur promosi tersebut tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi dilakukan oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan dan unsur promosi apa saja yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur tersebut agar hasilnya dapat optimal. [8]
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan, bahwa komunikasi marketing adalah  proses cara untuk mengkomunikasikan kepada konsumen dengan menggunakan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka dengan demikian komunikasi marketing Islam dapat kita artikan sebagai aktifitas yang berusaha untuk menyebarkan informasi dengan benar berdasarkan asas Islam, oleh suatu perusahaan (produsen) kepada konsumen, baik berupa barang dan jasa,  agar terpengaruh terhadap produk yang ditawarkan, sehingga mampu untuk membeli dengan loyal produk yang ditawarkan tersebut, guna untuk memenuhi kebutuhan kedua belak pihak sehingga akan menimbulkan simbualis mutualisme (saling menguntungkan).

3.      Komunikasi Marketing Islam Dalam Budaya Perusahaan
Istilah Corporate Culture budaya perusahaan sebenarnya telah dikenal di amirika serikat dan eropa di era 1970-an. Salah satu tokoh yang memperkenalkannya adalah Deal and kennedy, dia juga pernah menulis dalam bukunya‘Corporate Culture” bahwa budaya perusahaan adalah nilai inti sebagai esensi falsafah perusahaan perusahaan untuk mencapai sukses yang didukung semua warga yang didukung semua warga organisasi dan memberikan pemahaman bersama tentang arah bersama dan menjadi pedoman perilaku mereka sehari-hari.
Menurut pendapat Robbins, dalam bukunya Organizational Behavior menyatakan bahwa budaya perusahaan adalah sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat oleh semua anggotanya yang membedakan perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
J.Scherrition & J.L.Stren juga menjelaskan tentang Corporate Culture, Mereka mengatakan bahwa Corporate Culture is generally refers to environment or personality of organization, with all its multifaceted demensions. We devide corporate culture into four aspects. Those are ritualized patterns, management styles and philosophis, management system and patterns, and procedures, as well as written and unwritten norms and procedures. Budaya perusahaan umumnya terkait dengan lingkungan atau personalitas organisasi dengan segala dimensi masalah yang dihadapi. Kami membagi budaya perusahaan dalam 4 (empat) aspek, yaitu pola ritual, gaya manajemen dan filosofinya, sistem dan prosedur manajemen, serta norma-norma dan prosedur-prosedur tertulis dan tidak tertulis. [9]
Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa budaya perusahaan itu merupakan sistem kerja yang diciptakan oleh anggota perusahaan guna untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, sehingga akan tercipta lingkungan perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang baik dalam setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan.  
Setelah kita memahami arti dari budaya perusahaan, setidaknya kita dapat memahami fungsi dari budaya perusahaan tersebut. Diantara fungsi tersebut menurut Sterphen P.Robbins, dia membagi lima fungsi budaya perusahaan, diantaranya:
a.       Berperan menetapkan batasan
b.      Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi.
c.       Mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada kepentingan individual seseorang.
d.      Meningkatkan stabilitas sistem sosial  karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi.
e.       Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Sedangkan Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam bukunya Organizatioanal Behavior membagi empat fungsi budaya organisasi, yaitu:
a.       Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.
b.      Memudahkan komitmen kolektif
c.       Mempromosikan stabilitas sistem sosial
d.      Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadannya. [10]
Nelson dan Qiuck, (1997), juga mengungkapkan, bahwa budaya perusahaan mempunyai empat fungsi dasar, yaitu perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi, alat pengorganisasian anggota, menguatkan nilai-nilai dalam organisasi, dan mekanisme kontrol atas perilaku.
Dengan demikian, fungsi budaya perusahaan (Corporate Culture)  adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan perusahaan berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal tersebut dapat berfungsi pula sebagai control atas perilaku para karyawan.[11]
            Setelah kita pahami dari arti dan fungsi budaya perusahaan, hal yang menjadi pertanyaan sekarang, apa peran komunikasi marketing Islam dalam membangun budaya perusahaan?. Sejauh literatur yang penulis dapatkan, tak satupun penulis temukan sebuah literatur yang membahas secara spesifik persoalan tersebut. Akan tetapi dapat kita amati dari kedua pengertian diatas, yaitu komunikasi marketing Islam dan budaya perusahaan, sehingga kita dapat menyimpulkan poin penting dalam menjawab pertanyaan tersebut.
            Sebagaimana penjelasan penulis di awal, bahwa esensi dari komunikasi marketing Islam yaitu terletak pada landasan filosofinya sebagai langkah dasar dalam setiap implementasi aktivitas komunikasi, yang diwujudkan dalam bentuk etika dalam berkomunikasi dengan berlandaskan pada nilai-nilai Islam sebagai acuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, peran komunikasi Islam dalam membangun budaya perusahaan dapat tercermin dalam visi dan misi perusahaan yang menjadi standart optimal dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
            Visi dan misi  merupakan langkah awal dalam membangun budaya perusahaan yang bisa diwujudukan dalam sistem kerja karyawan. Visi dan misi yang dibangun  dengan filosofi Islam oleh suatu perusahaan, maka hal tersebut akan berdampak pada budaya perusahaan yang akan diciptakan selanjutnya. Peran komunikasi Islam dapat di ejahwantakan dalam culture yang akan menjadi standart nilai oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian etika yang dibangun pula oleh perusahaan akan selalu bernafaskan pada dimensi nilai-nilai keIslaman yang bisa saling menguntungkan antar karyawan di lingkungan perusahaan tersebut.
D. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, penulis akan menyimpulkan bahwa Budaya Perusahaan Dalam Persepektif Komunikasi Marketing Islam dapat dipahami dengan beberapa dimensi pembahasan yaitu dengan memahami komunikasi dalam persepektif pandangan umum dan pandangan dalam komunikasi Islam. Selain itu dapat pula kita pahami dengan fokus pada etika komunikasi Islam sebagai dasar perilaku komunikasi marketing serta komunikasi Marketing Islam dalam budaya perusahaan.
            Dengan demikian, budaya perusahaan dalam persepektif komunikasi marketing Islam  yakni sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan perusahaan berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang berdasar nilai filosofi Islam dalam penerapan antar hubungan para karyawan, sehingga akan terjadi saling menguntungkan pada karyawan dan perusahaan.

  

Daftar Pustaka
1.      Komala Lukiati M.Si, Dra, Ilmu Komunikasi (persepekltif, proses dan konteks), 2009, Bandung:  Widya Padjajaran. 
2.      Muis A., komunikasi Islam , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
3.      Mudjiona Imam,  Konsep Komunikasi Dalam Al-Qur’an,  Blogspt, UII.
4.      Moeljono Djokosantoso, Dr., Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, 2003, Jakarta: Gramedia.
5.      Sudayat Iskandar Ridwan, Komunikasi Pemasaran, Paper.
6.      Tasmara  Totok . H Drs, komunikasi dakwah, 1997, Jakarta: Gaya media pratama.
7.      Tika Pebundu Moh H.Drs ,M.M, Budaya Organisasi dan Peningkatan kinerja Perusahaan, 2008, Jakarta: Bumi Askara.


[1] A.Muis “komunikasi Islam” , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Hal, 3-4
[2]  Drs. H.Totok Tasmara, “komunikasi dakwah” 1997, Jakarta: Gaya media pratama, hal 1-3
[3]  Drs. Tommy Suprapto, M.S, “ Pengantar Ilmu Komunikasi” 2011,Yogyakarta: CAPS, hal 5-6

[4] A.Muis “komunikasi Islam” , 2001, bandung : PT.Remaja Rosdakarya, hal 65-66
[5] Ibid, 80
[6] Imam Mudjiona “ Konsep Komunikasi Dalam Al-Qur’an” Blogspt, UII.
[7] Dra. Lukiati Komala, M.Si. “Ilmu Komunikasi (persepekltif, proses dan konteks), 2009: Bandung, Widya Padjajaran,  hal 224-225
[8] Ridwan Iskandar Sudayat, “Komunikasi Pemasaran”. Paper
[9] Drs.H.Moh.Pebundu Tika,M.M. “Budaya Organisasi dan Peningkatan kinerja Perusahaan”, 2008 : Jakarta, Bumi Askara, Hal 12. 
[10] Ibid. 13
[11] Dr. Djokosantoso Moeljono, “Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi”, 2003: Jakarta, Gramedia, Hal 22 

0 komentar:

back to top